Ekonomi Amerika Serikat dan Kebijakan The Fed

Ekonomi Amerika Serikat dan Kebijakan The Fed

Diperbarui • 2019-11-11

Dini hari nanti pukul 01.00 wib, The Fed akan merilis kebijakan moneter yang dilanjutkan dengan pidato dari ketua The Fed Jerome Powell, 30 menit setelahnya. Pelaku pasar mengharapkan pemotongan suku bunga 25 bps, dari 2% menjadi 1,75% dan tentunya ini merupakan pelonggaran likuiditas dipasar yang menyebabkan pasar ekuitas menjadi terus rally pada akhir akhir ini.

Jika dilihat dari data ekonomi Amerika Serikat maka data sector tenaga kerja dan sector perumahan masih terlihat solid, dimana peningkatan sector perumahan secara tidak langsung menurunkan tingkat pengangguran di negara tersebut, yang saat ini berada dilevel terendah selama 50 tahun.  Sedangkan dari sector industry dan tingkat kepercayaan konsumen serta bisnis di Amerika Serikat terlihat sangat lemah dan belum ada perubahan yang sangat signifikan sejak negara tersebut menaikan tariff barang barang impor senilai miliaran dollar, sehingga terjadi perang dagang Amerika – China.

Tingkat pengangguran 3,5% saat ini masih berhadapan dengan laju tingkat inflasi yang belum beranjak naik menjadi 2%, walaupun The Fed sudah 2x melakukan pemotongan suku bunga pada tahun 2019. Penguatan mata uang US Dollar dan naiknya indeks saham di pasar uang Amerika Serikat akhir akhir ini, tentunya sangat berkaitan dengan meredanya perang dagang antara Amerika – China yang rencananya akan ditanda tangani pada tanggal 17 November 2019 dalam pertemuan KTT Chili.

Walaupun demikian para pelaku pasar masih mengamati perkembangan politik kedua negara yang dapat merubah rencana pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi dalam KTT tersebut guna menandatangani kesepakatan dagang tahap pertama, tentang pembelian produk pertanian Amerika Serikat oleh China senilai $40 - $50 milliar.

Dilema atas kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed dini hari nanti tentunya akan menjadi sorotan para pelaku pasar. Pelonggaran kebijakan moneter yang berkelanjutan, tentunya tidak akan diperlukan jika perang dagang Amerika – China terus membaik dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Sehingga pemotongan suku bunga nanti, tentunya akan menjadi pemotongan suku bunga terakhir bagi The Fed dan US Dollar dapat menguat walaupun terjadi pemotongan suku bunga.

Jika keadaan ini berlangsung maka penguatan US Dollar yang terjadi hanya akan membuat beban terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat karena akan menurunkan rally pasar saham yang sedang dalam level tertinggi sepanjang masa. Penguatan US Dollar akan memukul sector industry Amerika Serikat yang sedang bersaing dengan semua barang barang produksi China yang dapat mengalahkan dominasi Amerika Serikat di dunia. Selain itu penguatan US Dollar dan pengetatan likuiditas oleh The Fed akan berdampak pada pelemahan pertumbuhan ekonomi domestic dan meningkatkan resiko atas terjadi nya resesi global.  

Kebijakan moneter The Fed tentunya akan dinilai oleh para pelaku pasar secara utuh, setelah ketua The Fed melakukan konfrensi press. Nada hawkish tentunya akan membuat harga emas akan terkoreksi sampai ke level harga $1458 - $1471/ troyounce. Jika nada netral atau dovish yang dinyatakan oleh Jerome Powell, maka harga emas akan naik ke level harga $1500 - $1520/ troyounce.

Trading Plan :

Buy Limit  1472 - 1459 dengan target 1488 – 1493

Buy Stop 1497 dengan target 1520 (setelah konferensi press Jerome Powell)

Gold Tiimeframe Daily

gold 30 okt.png

Menyerupai

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera